D
|
ulu hidup seorang wanita
bernama Raden Ajeng Silatuilah. Ia adalah wanita yang cantik sekali, rupawan,
cerdas, dan baik hati. Sejak dulu, banyak pangeran dari kerajaan-kerajaan lain
yang berusaha mendapatkan hati sang putri raja Dewa Surituh. Tapi sang putri
menolak semua lamaran dari pangeran-pangeran tersebut. Entah apa yang membuat
sang putri menolak semua lamaran tersebut, tapi pada suatu hari dia bertemu
dengan seorang prajurit yang gagah
berani.
Prajurit
tersebut bernama Sulton al-buuruj. Prajurit ini adalah prajurit yang berhasil
memenggal kepala jenderal perang dari kerajaan yang kaya raya yaitu kerajaan
Donyaning Suwargo. Sulton memang pandai bertarung, apalagi dia adalah keturunan
Raja Timur tengah. Sulton ditinggal ayahnya sejak kecil di pulau jawa ini.
Karena ayahnya akan menghadapi perang
yang merenggut nyawa sang ayah.
Ya, begitulah
singkat prolog dari cerita ini. Sekarang mari kita menuju awal cerita ini.
“Hoy! Apa maksudmu menaruh
senjata di kamarku?” Bentak Jenayang,
“Maafkan hamba permaisuri.
Hamba habis dari kamar kecil.” Jawab Sulton
Memang
sejak pulang dari peperangan Dunyaning Suwargo, Raja Dewa Surituh sedikit kesal
terhadap Sulton karena Sultonlah yang memenggal kepala Jenderal sekaligus raja
dari Donyaning Suwargo. Maka dari itu Sulton hanya dijadikan jenderal saat
perang besar saja. Selebihnya ia hanya menjadi seorang Pengawal permaisuri
raja.